Susah buang air besar (konstipasi) pada balita sangat umum terjadi dan sering dikeluhkan oleh para orang tua, utamanya para bunda. Susah BAB ditandai dengan frekuensi BAB yang rendah, ada yang 4 hari, 6 hari bahkan 10 hari baru BAB, dengan tinja kadang keras sampai keluar darah. Selain itu perut kembung dan sakit. Tentunya hal ini menjadi suatu kekhawatiran bagi para bunda, melihat si kecil meringis menahan sakit saja sudah sedih rasanya. Orang dewasa saja apabila mengalami konstipasi tentu tidak nyaman rasanya, apalagi bila terjadi pada balita.
penjelasan dari seorang dokter anak yang saya quote dari link ini adalah sebagaimana berikut:
BAB berdarah pada anak dapat disebabkan oleh banyak hal, diantaranya adalah susah buang air besar (konstipasi). Tinja yang keras akan membuat regangan pada dinding usus dan memudahkan terjadinya luka pada saluran cerna. Sulit BAB bisa terjadi kalau si kecil menahan tinjanya di dalam (menghindari kegiatan mengeluarkan tinja di toilet). Penyebabnya bisa bermacam-macam, mulai dari ketakutan terhadap toilet training, malu BAB di tempat umum (misal Sekolah), WC bau, atau makanannya kurang serat sehingga tinjanya keras dan menimbulkan rasa perih dan berdarah ketika BAB.Semakin sering ia merasa sakit ketika BAB, semakin segan ia untuk ke toilet. Dan semakin keras lah tinja dalam ususnya karena usus terus menyerap air dari dalam tinja. Semua ini menimbulkan lingkaran setan yang harus diputuskan.
Menurut berbagai sumber, pepaya, alpukat, jeruk, puding dan yoghurt diyakini sebagai obat pencahar alami, selain tentu saja sayuran hijau karena seratnya yang tinggi. Namun, bagaimana apabila tetap menemui jalan buntu? dokter spesialis anak biasanya akan memberikan obat pelunak tinja, untuk mengatasi konstipasi, seiring dengan pemenuhan makanan tinggi serat tadi. Beberapa obat pelunak tinja yang sering direkomendasikan dokter, antara lain: dulcolax, microlax, dan lactulax (obat sirup).
Bunda sendiri juga mengalami hal seperti ini atas Kayla. maklum deh, ternyata Kayla juga megikuti kebiasan jelek bunda yang kurang suka makan sayur dan buah. Padahal sejak dari kecil dulu sering dibiasakan makan pepaya yang diblender loh, tapi itu juga dengan dipaksa-paksa. Akhirnya karena tidak tega dan capek (tentu saja), bunda membiarkan saja, dan mencoba menggantinya dengan buah-buahan lain yang menarik dan dimakan langsung. Kayla ternyata hanya senang makan buah-buah tertentu saja, seperti pisang, semangka dan anggur. Tapi bunda tidak berkecil hati, karena sejak kecil kayla juga sudah terbiasa minum yoghurt, yang diyakini dapat mengatasi masalah pencernaan. Namun ketika berkonsultasi ke dokter anak, bunda disarankan untuk mencoba lactulax, dan hasilnya memang mujarab. Meski tidak secara langsung, setelah 3 hari mengkonsumsi obat sirup ini sampai habis, kayla sudah mulai bisa BAB dengan mudah. Meski demikian, obat ini tidak secara otomatis menyembuhkan penyakit, karena sifatnya sebagai pelunak tinja. Konstipasi dapat terus terjadi apabila faktor-faktor pemicunya timbul. Sekedar informasi, harga obat lactulax di pasaran saat ini adalah kurang lebih 50 ribu rupiah, dengan dosis 5 – 10 ml (untuk anak usia 1 – 6 tahun), habis digunakan selama kurang lebih 3 hari. So, pilih mana makanan berserat atau obat mahal? 😉
halo bunda, sory baru visit sekarang. tampilan blog nya bagus juga, simple, nice & easy. ok bunda , c u soon
bunda: hehehe. thx for your comment 😉
bunda..makasih infonya..ini sudah lama saya cari.kalau ke dokter…dokter cuma sarankan makan makanan berserat.ngga mau kasih obat.padahal saya udah kasian banget .anak saya ngga mau maem,main..maunya tidur aja.abis perutnya ngga enak kan…thanks ya bun..bisa main2 ke blog saya,,http://dzakymom2008.blogsome.com/
your welcome. salam kenal yaa..
Saya jg pnya masalah yg sama dg bunda2 lainnya.sedih rasanya lihat si kecil susah BAB 😦
sudah coba konsultasi ke dokter anak?